Ex Machina
mengusuh genre film science-fiction, tapi di dalam genre science-fiction ini bukan tipikal dengan kemegahan efek yang
di gunakan dan plot ceritanya. Dalam film ini hanya ada tiga fokus yang utama
yaitu kepada Caleb (Coder),Nathan (Pemilik Bluebook),Ava (Robot wanita). Pada
awal cerita caleb memenangkan sebuah kontes yang hadiahnya berupa kesemapatan
untuk tinggal selama seminggu didalam tempat penelitian rahasia milik Nathan,
kehadiran seorang caleb bukan hanya untuk meyaksikan fasilitas canggih yang di
miliki Nathan tapi ia juga diminta untuk membantu Nathan untuk terlibat pada
pengujian nyata sebuah eksperimen AI yang sedang di bentuk, berupa robot wanita
bernama Ava.
Nathan dan Caleb
melakukan percoaan kepada AI yang telah di betuknya, langkah awal yang
digunakan oleh Nathan adalah berupa Tiring Test (Metode Pengujian Kecerdasan)
Tiring Test digunakan untuk melihat apakah AI itu cerdas seperti layaknya
manusia atau tidak, tapi Tiring Test
disini berbeda, yang saya ketahui tentang Tiring Test adalah proses uji
dimana si penanya tidak bisa melihat langsung kepada objek yang ditanya, namun
di dalam Ex Machina, Caleb langsung bertemu dengan tatap mata dengan Ava, itu
seperti interaksi manusia dan mesin/komputer namun banyak dilema yang di
hadirkan di dalamnya.
Caleb memang
baik dalam codec tetapi dia lemah dalam sosialisasi karna Caleb hidup seorang
diri, Ava memanfaatkan kelemahan Caleb di dalam bersosialisasi dan menganalisis
suatu keadaan, oleh sebab itu Caleb tidak sadar kalau dirinya sudah di
manfaatkan oleh Ava. Ava ingin keluar dari tempat yang selalu tinggali yaitu
rumah Nathan, ia ingin menjadi manusia pada umumnya bukan hanya sekedar robot
yang mempunyai kecerdasan. Robot bisa mengendalikan semua dengan baik tanpa
adanya human error tetapi peran manusia juga masih bisa di perhitungkan untuk menghindari
kesalahan program codec pada robot yang bisa menjadi fatal.
No comments:
Post a Comment